Sabtu, 13 Juli 2013

STAR LIFECYCLE MODEL

STAR LIFECYCLE MODEL
 
Dalam Siklus permodelan ini pengujian dilakukan terus menerus, tidak harus dikahir. Misalnya dimulai dari menentukan kosep desain (conceptual design ) dalam proses ini akan langsung terjadi evaluasi untuk langsung ternilai apakah sudah sesuai dengan kebutuhan user, bila belum maka akan terus berulang di evaluasi hingga benar-benar pas, selanjutnya apabila sudah pas, maka dari tahap evaluasi yang pertama akan lanjut ke proses yg selanjutnya yakni requirements/specification yakni memverifikasikan persyaratan rancangan tersebut, dan pada tahap itu juga langsung terjadi pengevaluasian seperti tahap pertama, dan selanjutnya akan tetap sama terjadi pada tahapan-tahapan selanjutnya yakni task analysis/fungsion analysis, pengimplementasian, prototyping hingga pada akhirnya terciptalah sebuah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan user.
Intinya pada rancangan model ini pengevaluasian dilakukan disetiap tahapan tidak hanya pada tahapan akhir seperti model-model rancangan yang lainnya.
 
GAMBAR  STAR LIFECYCLE MODEL

Model Rancangan Interaksi Sederhana

Model Rancangan Interaksi Sederhana

Image

 





Pada model rancangan interaksi sederhana ini input atau masukan hanya memiliki satu titik. yang mana masukan tersebut diidentifikasikan apakah sesuai dengan kebutuhan, lalu didesain sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Setelah diDesain rancangan tersebut dibangun dan harus interaktif. Setelah itu barulah rancangan tersebut dievaluasi.
Evaluasi dapat dilakukan dimana saja, rancangan yang telah di evakuasi dapat kambali didesain ulang atau apakah rancangan tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan user, maka alur tersebut akan terus berputar hingga pada tahap evaluasi tidak lagi terjadi kesalahan, baik dalam penetapan kebutuhan user maupun pendesainannya, sehingga pada tahap evaluasi terciptalah sebuah hasil akhir yang valid.


Keterangan:
•   Identifikasi kebutuhan dan persyaratan system disini suatu sistem akan di identifikasi sesuai denga kebutuhan sistem itu sendiri.
•   Pengembangan desain alternatif (desain konseptual dan fisikal)
•   Membuat versi interaktif dari desain yang dihasilkan
•   Mengevaluasi desain (usabilitas dan user experience)
 
Model Rancangan Interaksi Sederhana
  • Satu titikan masukan
  • Rancangan menghasilkan prototipe yang interaktif yang dapat dievaluasi
  • Evaluasi dapat dilakukan dimana saja
  • Evaluasi harus dikaitkan dengan hasil akhir

Model V



Model ini merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai perluasan karena tahap-tahapnya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V proses dilakukan bercabang. Dalam model V ini digambarkan hubungan antara tahap pengembangan software dengan tahap pengujiannya



Berikut penjelasan masing-masing tahap beserta tahap pengujiannya:
1.  Requirement Analysis & Acceptance Testing
Tahap Requirement Analysis sama seperti yang terdapat dalam model waterfall. Keluaran dari tahap ini adalah dokumentasi kebutuhan pengguna.
Acceptance Testing merupakan tahap yang akan mengkaji apakah dokumentasi yang dihasilkan tersebut dapat diterima oleh para pengguna atau tidak.
2. System Design & System Testing
Dalam tahap ini analis sistem mulai merancang sistem dengan mengacu pada dokumentasi kebutuhan pengguna yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Keluaran dari tahap ini adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary 3. Architecture Design & Integration Testing Sering juga disebut High Level Design. Dasar dari pemilihan arsitektur yang akan digunakan berdasar kepada beberapa hal seperti: pemakaian kembali tiap modul, ketergantungan tabel dalam basis data, hubungan antar interface, detail teknologi yang dipakai.
4. Module Design & Unit Testing
Sering juga disebut sebagai Low Level Design. Perancangan dipecah menjadi modul-modul yang lebih kecil. Setiap modul tersebut diberi penjelasan yang cukup untuk memudahkan programmer melakukan coding. Tahap ini menghasilkan spesifikasi program seperti: fungsi dan logika tiap modul, pesan kesalahan, proses input-output untuk tiap modul, dan lain-lain.
5. Coding
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman terhadap setiap modul yang sudah dibentuk

V Model memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan-kelebihan tersebut secara garis besar dapat dijelaskan seperti berikut :
  • V Model sangat fleksibel. V Model mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.
  • V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V Model berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change request terhadap V Model.
  • V Model juga memiliki beberapa kekurangan
Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu :

  • V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu proyek.
  • V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activity dalam V Model yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang termasuk dalam activity tersebut dan apa yang tidak.

WATERFALL MODEL

WATERFALL MODEL

Model air terjun(waterfall)  adalah proses desain berurutan, sering digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan Conception, Inisiasi, Analisis, Desain, Konstruksi, Pengujian, Produksi / Implementasi, dan Pemeliharaan.

Model pembangunan air terjun berasal dari industri manufaktur dan konstruksi, lingkungan fisik sangat terstruktur di mana perubahan setelah-fakta yang prohibitively mahal, jika tidak mustahil. Karena tidak ada metodologi pengembangan perangkat lunak resmi ada pada saat itu, model ini berorientasi hardware itu hanya disesuaikan untuk pengembangan perangkat lunak.

Yang pertama dikenal presentasi menggambarkan penggunaan fase serupa dalam rekayasa perangkat lunak diselenggarakan oleh Herbert D. Benington pada Simposium pada metode pemrograman tingkat lanjut untuk komputer digital pada tanggal 29 Juni 1956. Presentasi ini adalah tentang pengembangan perangkat lunak untuk SAGE. Pada tahun 1983 kertas telah diterbitkan dengan kata pengantar oleh Benington menunjukkan bahwa proses itu tidak sebenarnya dilakukan secara top-down yang ketat, tetapi tergantung pada prototipe.

Deskripsi formal pertama dari model air terjun sering dikutip sebagai sebuah artikel 1970 oleh Winston W. Royce, meskipun Royce tidak menggunakan istilah "air terjun" dalam artikel ini. Royce disajikan model ini sebagai contoh model cacat, non-kerja. Hal ini, pada kenyataannya, adalah bagaimana istilah ini umumnya digunakan dalam menulis tentang pengembangan perangkat lunak-untuk menggambarkan pandangan kritis dari praktek pengembangan perangkat lunak yang umum digunakan.


Gambar waterfall model